Rabu, 16 Juni 2021

10 Tipe Kesalahan Logika dan Bernalar menurut GUS NUR

 

1. Penalaran sirkuler / Memohon pertanyaan

Cth 1 :
Apakah tuhan ada?
Ya
Bagaimana anda tahu?
Dari Qur’an
Mengapa anda merasa Qur’an benar?
Karena dari Tuhan.
Dalam kesalahan ini, pernyataan Qur’an bahwa tuhan ada, menjadi benar dari kesimpulan yang dituju, keberadaan tuhan yang mewahyukan Al Qur’an.
 

Cth 2 :
Apakah hidup sesudah mati ada?
Tidak.
Bagaimana anda tahu?
Karena setelah mati otak dan tubuh hancur.
Mengapa anda merasa bila otak dan tubuh hancur berarti hidup sesudah mati tidak ada?
Karena hidup sesudah mati tidak ada.
Meminta pertanyaan beranggapan telah ada jawaban dalam menyatakan masalah.
 

Cth 3 : Kita harus melaksanakan hukuman mati untuk meredam kejahatan. Tapi apakah tingkat kejahatan menurun setelah hukuman mati di berlakukan?
 

Cth 4 : Pasar saham runtuh kemarin karena aksi provit taking oleh investor. Tapi adakah bukti independen untuk peran profit taking sebagai penyebabnya?
 

Cth 5 :
Teis = Ateis adalah orang yang menolak keberadaan tuhan.
Ateis = Ateis adalah orang yang menyadari ketiadaan tuhan.
Netral = Ateis adalah orang yang tidak memiliki keyakinan adanya tuhan.

2. Dikotomi yang salah
 

Cth 6 = Hanya ada dua pilihan, mati karena narkoba atau hidup sebagai orang beriman. (padahal 70% orang yang lepas dari narkoba berusaha sendiri, tanpa bantuan iman) 

Cth 7 = Hanya ada dua pilihan, berevolusi atau diciptakan. Jadi karena teori evolusi salah, maka mahluk hidup pasti di ciptakan. (Menemukan sebuah masalah dalam satu teori itu tidak membuktikan kalau teori yang satunya benar. Contoh : Misal saya tanya pada A dan B, buah paa yang ada dalam tas ini? Petunjuknya buah itu tengahnya berbiji besar. A menjawab apel dan B menjawab ceri. apakah kalau saya bilang buah itu bukan apel lalu otomatis itu pasti ceri? Belum tentu. Bisa saja kedondong atau jambu.)
 

Cth 8 = Kita tidak dapat membiayai program memberi makan anak tidak mampu. Karena kita harus membuayai pemberantasan kejahatan di jalan.
 

Cth 9 = Bila kamu tidak mencintai negaramu, maka berarti engkau membencinya.
 

Cth 10 = Siapa yang tidak setuju dengan saya adalah musuh saya.
 

Cth 11 = Bila kamu tidak ambil bagian dalam solusi, engkau adalah bagian dari masalah.
Cara menghindarinya : Kreatif. Pikirkan berbagai cara dan penjelasan berbeda. Lalu uji secara sistematik untuk menyangkal satu demi satu alternatif.
 

3. Orang2an sawah
 

Cth 12 : Ilmuan menganggap kehidupan muncul begitu saja secara kebetulan (padahal ilmuan mengatakan alam menyelamatkan apa yang bekerja baik dan menyingkirkan yang tidak.)
Kesalahan ini menafsirkan ulang posisi lawan sehingga terdengar absurd, membuat posisinya terlihat sangat buruk, lalu menyerang pada penafsiran tersebut (bukan pernyataan asli dari lawan).
 

Cth 13 : Ateis tidak akan percaya tuhan ada sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri. (Padahal ateis mengatakan tidak akan percaya tuhan ada sebelum ada bukti nyata tentang keberadaan tuhan.)
4. Reductio ad absurdum
 

Cth 14 : Ateis tidak punya standar moralitas, apa yang membuat mereka tidak membunuh atau memperkosa? (Mengabaikan fakta bahwa ateis menganggap hidup di dunia ini adalah satu2nya kehidupan yang ada sehingga setiap orang harus memberikan manfaat, kebahagiaan atau kegembiraan pada sesama.)
Keterangan : Reductio ad absurdum mengkonstruksi skenario beruntun sehingga langkah awal sama sekali tidak bisa di ambil.
 

Cth 15 : Aborsi akan membawa pada eutanasia kemudian bunuh diri yang di izinkan lalu pada akhirnya pemurnian ras. (Faktanya dengan disahkannya aborsi, usia janin yang di aborsi semakin mengecil. Dengan penemuan obat2an seperti RU-486, usia aborsi rata2 turun menjadi satu minggu atau kurang dan mendekati nol. Tidak ada ibu yang tega mengaborsi janin yang usianya telah tua.)
 

5. Kebingungan antara penyebab dan korelasi keterkaitan, B terjadi setelah A, maka B disebabkan oleh A.
 

Kesalahan ini muncul dari pemikiran bahwa saar sesuatu terjadi setelah di dahului peristiwa sebelumnya, maka ia pasti memiliki hubungan sebab akibat.
 

Cth 16 = Ibu yang menyusui anaknya akan mendapatkan anak yang cerdas (Bisa jadi yang cerdas disebvabkan oleh ibu yang memberikan lebih banyak perhatian apda sang anak dan kesuburan ibu)
 

Cth 17 = Anak yang menonton acara kekerasan di TV cenderung lebih kasar saat dewasa (Bisa jadi anak yang dari awalnya sudah kasar sehingga senang menonton acara kekerasan di TV)

6. Anekdot dianggap sains
 

Anekdot adalah cerita kesaksian untuk mendukung klaim. Tanpa bukti nyata atau pendukung lain ia bukanlah sains.
 

7. Bahasa ilmiah dianggap sains
 

Mendandani sebuah agama memakai bahasa dan istilah-istilah ilmiah, seperti karya Harun Yahya tidak berarti apa-apa tanpa bukti dan pengujian eksperimental.
 

8. Pernyataan murni di anggap benar. 

Contoh:
Penciptaan Dianetika adalah titik tolak manusia yang sebanding dengan penemuan api dan lebih hebat dari penemuan roda dan busur.
(Ini tidak berarti membuktikan kalau dianetika itu benar).
 

Contoh lain:
Wilhelm Reich menyebut teori Orgonominya sebagai revolusi biologi dan psikologi yang sebanding dengan revolusi Kopernikus.
 

Contoh lainnya lagi adalah kutipan yang katanya berasal dari sesoerang padahal orang tersebut tidak pernah menulis/mengatakan demikian.
 

9. Penyangkalan sama dengan kebenaran.
 

Contoh:
Oktober 1957, agen-agen pemerintah AS pergi ke Orgone Institute Press di NY, mengambil semua buku, memasukkannya ke truk sampah, membawanya ke incinerator Vandevort street dan membakar buku-buku itu. Dr Reich, sang tertuduh, menolak mengakui bahwa pemerintah punya hak memberikan keputusan pada teori-teori ilmiah dan sebagai hasilnya, buku-buku Dr Reich di baker dan lab riset nya di hancurkan. Ia dipenjara dan meninggal karena serangan jantung beberapa bulan kemudian.
(Peristiwa ini tidak berarti membuktikan bahwa teori Reich adlah benar.)
 

10
. Gosip disamakan dengan kenyataan
 

Gossip dapat mengakibatkan pengaruh besar pada individu, kelompok, bisnis dan perusahaan. Karena gossip hanya sebuah kabar yang simpang siur tanpa bukti otentik dan realita di lapangn.

 

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar