YUSUF MARTAK BIN MUHAMMAD MARTAK |
Yusuf Martak, ketua GNPF Ulama mengatakan bahwa konsep NKRI Bersyariah yang ia gagas sejak tahun 2017 lalu akan tetap jalan meski kini minim dukungan seusai kekalahan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu.
"Konsep NKRI BERSYARIAH adalah cita-cita untuk menyatukan umat Islam yang tercerai berai akibat perbedaan prinsip dan ideologi mazhab" ujar lelaki berdarah Yaman itu.
"NKRI BERSYARIAH saya anggap sebagai alat untuk memurnikan Islam yang telah tercampur dengan kesyirikan selama ratusan tahun, dengan ini saya berharap umat Islam kembali ke model ala Rasulullah" pungkas Yusuf Martak.
Diketahui pula salah satu anggota PA 212 yang bernama Haikal Hasan Barras telah dikeluarkan dari kepengurusan karena dianggap sudah tidak sejalan dengan cita-cita dan gagasan NKRI BERSYARIAH. Yusuf Martak menilai hengkangnya motivator bisnis merangkap ustad ini dinilai sebagai langkah pincang dan dianggap blunder untuk pihak yang bersangkutan.
Kenapa ?
Haikal Hasan dianggap sudah berkhianat lantaran banyaknya anggota-anggota PA 212 yang masuk penjara bahkan ada yang sudah wafat. Yusuf Martak pernah meminta Haikal Hasan untuk melakukan pembelaan terhadap kelompok ini ketika sedang ditekan oleh rezim pemerintahan.
Bahkan Yusuf Martak sudah membujuk Haikal Hasan untuk tidak keluar karena peranannya sangat diperlukan sebagai strategi marketing. Meski Pemilu 2024 masih jauh dan akan dihelat serentak dengan PILKADA yang semestinya digelar tahun 2022 ini.
"Tahun 2022 tidak ada PILKADA, entah di propinsi maupun kabupaten/kota' semua telah diatur dalam UU PILKADA Tahun 2016" kata Yusuf Martak.
"Saya mengira ini adalah sebuah keuntungan, bukan kerugian' kenapa... karena kalau PILKADA dihelat tahun ini' kita mungkin akan kalah lantaran banyak faktor internal dan eksternal yang hilang" lanjut Yusuf Martak.
"Faktor internal dan eksternal yang hilang ini akan mempengaruhi performa kekuatan dan kesolidan koalisi, bagaimana NKRI Bersyariah bisa jalan kalau dua faktor ini tidak segera di resolve" sambung Yusuf Martak.
"Faktor internal yang saya maksud adalah banyak anggota PA 212 dan GNPF Ulama yang mulai berkhianat karena merasa tidak nyaman dengan tekanan psikologis, faktor external yang saya maksud lagi adalah banyak anggota PA 212 yang kadung masuk penjara karena kasus kriminal diluar agenda dan ada juga yang wafat kemarin karena terpapar virus covid" jelas Yusuf Martak.
Yusuf Martak membeberkan 5 lokasi penting guna memuluskan gagasan NKRI BERSYARIAH yang dinilai sebagai alat pemersatu umat Islam di Indonesia, diantaranya yaitu :
01. Masjid adalah pusat kegiatan umat, mulai dari ibadah hingga mengatur pemerintahan.
02. Sekolah adalah pusat pengembangan ideologi dan pemurnian ajaran agama Islam yang telah terkontaminasi oleh kebudayaan lokal.
03. Rumah adalah pusat pengendalian akhlak untuk keluarga agar tidak terpengaruh oleh budaya asing.
04. Pasar adalah pusat perdagangan yang halal tanpa melakukan praktik kapitalisme
05. Kantor adalah pusat pembibitan kader-kader produktif revolusinoner untuk menghidupkan semangat cinta agama yang tinggi
Itulah yang disampaikan oleh Yusuf Martak kepada media bahwa NKRI BERSYARIAH harus jalan meski saat ini kesolidan koalisi sedang kurang harmonis lantaran urusan pribadi masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar